Keselamatan
Dan Kesehatan Kerja (K3)
- Kegiatan bisnis
- Tempat kerja
- Kehidupan
Nilai tambah pada
bisnis.
Penerapan sistem manajemen
Keselamatan dan Kesehatan Kerja dapat menurunkan kerugian dalam bentuk
kecelakaan pada manusia, lingkungan, properti, dan kelangsungan produksi. Angka
kecelakaan dan kesakitan yang tinggi menimbulkan:
- Peningkatan dalam hal: biaya kompensasi, biaya pelatihan baru, absenteism, kegagalan produk.
- Penurunan dalam hal: produktivitas, moral karyawan, keuntungan, citra perusahaan.
Nilai tambah pada
tempat kerja
Tempat kerja yang aman dan sehat
akan memberikan kemantapan dan kepercayaan untuk komunitas kerja untuk
membangung bisnis. Tempat kerja dengan kepemimpinan K3 yang aktif akan
berdampak pada:
- Angka kecelakaan yang rendah
- Tempat yang layak untuk bekerja
- Kepuasan karyawan
- Karyawan lebih produktif
Nilai tambah untuk
kehidupan
- Pekerja kembali ke rumah , keluarga tercinta dalam keadaan sehat dan selamat
- Kehidupan lebih berharga tanpa celaka, cidera, cacat dan sakit.
Dari mana mulai
pengendalian K3 ?
Kecelakaan dan kesakitan berawal
dari adanya bahan, kondisi berbahaya di tempat kerja. Bahaya tersebut melekat
(tak bisa dipisahkan dari) pada operasi dan kegiatan. Dia bisa ditemukan pada
di semua unit seperti: unit perkantoran, unit operasi, unit pemeliharaan,
gudang, dll. Oleh sebab itu, pengendalian K3 bisa dimulai dari paham dasar sbb:
- Manajemen harus merupakan "top down", top manajemen harus menjadi penanggung jawab tertinggi dan komit melakukan pengendalian bahaya dan risiko ditempat kerja.
- Harus terintegrasi dalam operasi, unit-unit. Menjadi tanggung jawab semua pihak, tak bisa di limpahkan pada satu pihak, pihak lain yang bukan menjalankan operasi, unit yang dimaksud.