"melihat dengan nurani, melayani dengan hati, menyentuh dengan kasih"

Sabtu, 14 Juni 2014

Kegiatan Pokok Puskesmas


Sejak didirikan, kegiatan-kegiatan pokok Puskesmas yang diselenggarakan oleh Puskesmas semakin berkembang, mulai dari 7 usaha pokok kesehatan, 12 usaha pokok kesehatan, 13 usaha pokok kesehatan dan sekarang meningkat menjadi 20 usaha pokok kesehatan yang dapat dilaksanakan oleh Puskesmas sesuai dengan kemampuan yang ada dari tiap-tiap Puskesmas baik dari segi tenaga, fasilitas dan biaya atau anggaran yang tersedia.

Dua puluh kegiatan pokok Puskesmas:
1.Upaya Kesehatan Ibu dan Anak.
2.Upaya Keluarga Berencana.
3.Upaya Peningkatan Gizi.
4.Upaya Kesehatan Lingkungan.
5.Upaya Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Menular.
6.Upaya Pengobatan termasuk Pelayanan Darurat karena kecelakaan.
7.Upaya Penyuluhan Kesehatan.
8.Upaya Kesehatan Sekolah.
9.Upaya Kesehatan Olahraga.
10.Upaya Perawatan Kesehatan Masyarakat.
11.Upaya Kesehatan Kerja.
12.Upaya Kesehatan Gigi dan Mulut.
13.Upaya Kesehatan Jiwa.
14.Upaya Kesehatan Mata.
15.Upaya Laboratorium Sederhana.
16.Upaya Pencatatan dan Pelaporan dalam rangka Sistem Informasi Kesehatan.
17.Upaya Kesehatan Usia Lanjut.
18.Upaya Pembinaan Pengobatan Tradisional.
19.Upaya Kesehatan Remaja.
20.Dana Sehat
Pelaksanaan kegiatan pokok di atas, diarahkan kepada keluarga sebagai satuan unit masyarakat terkecil. Oleh karenanya, kegiatan pokok Puskesmas ditujukan untuk kepentingan kesehatan keluarga sebagai bagian dari masyarakat di wilayah kerjanya. 

Sesuai dengan kemampuan tenaga maupun fasilitas yang berbeda-beda, maka kegiatan pokok yang dapat dilaksanakan oleh sebuah Puskesmas akan berbeda-beda pula. Namun demikian kegiatan pokok Puskesmas yang seharusnya dilaksanakan adalah sebagai berikut :
-          Kesejahteraan Ibu dan Anak.
-          Keluarga Berencana.
-          Usaha Peningkatan Gizi.
-          Kesehatan Lingkungan.
-          Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit
            Menular.
-          Pengobatan Termasuk Pelayanan Darurat 
            Karena Kecelakaan.
-          Penyuluhan Kesehatan Masyarakat.
-          Kesehatan Sekolah.
-          Kesehatan Olahraga.
-          Perawatan Kesehatan Masyarakat.
-          Kesehatan Kerja.
-          Kesehatan Gigi dan Mulut.
-          Kesehatan Jiwa.
-          Kesehatan Mata.
-          Laboratorium Sederhana.
-          Pencatatan dan Pelaporan Dalam Rangka 
Sistem Informasi Kesehatan.
-          Kesehatan Lanjut Usia.
-          Pembinaan Pengobatan Tradisional.
-          Pelaksanaan kegiatan pokok Puskesmas diarahkan kepada keluarga sebagai satuan masyarakat terkecil. Setiap kegiatan pokok Puskesmas dilaksanakan dengan pendekatan Pembangunan Kesehatan Masyarakat Desa(PKMD)

Fasilitas Pendukung
1)      Puskesmas pembantu/ Pos Kesehatan Desa
Adalah unit pelayanan kesehatan yang sederhana dan berfungsi menunjang dan membantu melaksanakan kegiatan-kegiatan dalam ruang lingkup wilayah yang lebih kecil.
2)      Puskesmas Keliling
Unit pelayanan kesehatan keliling yang dilengkapi dengan kendaraan bermotor roda 4 atau perahu bermotor dan peralatan kesehatan, peralatan komunikasi serta sejumlah tenaga yang berasal dari Puskesmas. Fungsinya menunjang dan membantu melaksanakan kegiatan-kegiatan Puskesmas dalam wilayah kerjanya yang belum terjangkau oleh pelayanan kesehatan.Kegiatan Puskesmas Keliling adalah :
a)      Memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat di daerah terpencil yang tidak terjangkau oleh pelayanan Puskesmas atau Puskesmas Pembantu, 4 hari dalam satu minggu.
b)      Melakukan penyelidikan tentang kejadian luar biasa.
c)      Dipergunakan sebagai alat transport penderita dalam rangka rujukan bagi kasus gawat darurat.
d)      Melakukan penyuluhan kesehatan dengan menggunakan alat audio-visual.
3)      Bidan Desa
4)      Posyandu
Merupakan kegiatan keterpaduan antara Puskesmas dan masyarakat di tingkat desa yang diwujudkan dalam bentuk Pos Pelayanan Terpadu. Semula Posyandu adalah pusat kegiatan masyarakat dimana masyarakat dapat sekaligus memperoleh pelayanan KB dan kesehatan
Dalam pengembangannya Posyandu dapat dibina menjadi forum komunikasi dan pelayanan di masyarakat, antara sektor yang memadukan kegiatan pembangunan sektoralnya dengan kegiatan masyarakat, untuk meningkatkan kemampuan masyarakat dalam memecahkan masalah melalui alih teknologi. Satu Posyandu sebaiknya melayani sekitar 100 balita (120 kepala keluarga), atau sesuai dengan kemampuan petugas dan keaadaan setempat.